Wednesday, October 16, 2013

Tuesday, October 15, 2013

Be Empathic to be A Good Desainer

"Customer Journey" mungkin bagi mahasiswa Desain sering mendengar istilah ini. Diamana dalam proses mapping Costumer Journey, kita akan mencari dan memahami keadaan customer secara mendalam. Mulai dari aspek demografinya, psikografinya. Atau secara ekstrim adalah memahami apa yang dilakukan customer mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Menurut dosen saya sebut saja Kang Fadly, kegiatan mapping customer Journey ini sangat penting sebelum memutuskan tujuan dari proses mendesain.

Sebenarnya bukan tentang Customer Journey topik malam ini. Baru saja saya menyelesaikan bab 3 dari buku"Empati Pendekatan Psikologi Sosial" yang ditulis oleh Dr. Taufik, M.Si. Bab 3 membahas tentang perbedaan mendasar antara Empati, Simpati. Ringkas saja,

Simpati
Merupakan suatu keadaan, dimana seseorang ikut hanyut dan merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain. Namun tidak ada proses kajian yang lebih mendalam terhadap perasaan orang lain tersebut. 

Empati
Sedangkan Empati, adalah keadaan seseorang merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain. Bedanya dalam proses empati, sesorang akan menanyakan dua hal mendasar yaitu "apa yang sedang orang lain rasakan" dan "Apa yang orang lain pikirkan". Sehingga ada proses komunikasi antara pikiran dan perasaan.

Sebagai contoh ilustrasi : Ada seorang pengemis di pinggir ajaln raya. A merasa kasihan dan langsung memberikan uang receh kepada pengemis itu. B mencoba memahami terlebih dahulu keadaan pengemis, dan kemudian memberikan uang receh kepada pengemis itu. Yang dilakukan A adalah tindakan spontan, tanpa ada control diri A masuk kedalam apa yang dirasakan orang lain namun tidak memahaminya secara mendalam. Sedangkan B sama-sama tetap memberikan uang receh, namun dia sudah melakukan proses mendalami, sehingga tidak sekedar ikut hanyut dalam kondisi si pengemis tapi benar-benar engerti. Dan outputnya sama, memberikan uang receh kepada pengemis.

Nah sekarang apa hubungannya dengan Customer Journey. Setelah membaca buku yang ditulis oleh pak Taufik hingga bab 3, saya sadar sebagai desainer yang baik kita tidak bisa hanya asal memberikan solusi desain. Desainer yang baik tidak boleh hanya sebatas simpati, namun harus bisa berempati. Maksud saya adalah, ketika seseorang meminta bantuan untuk dibuatkan desain logo katakanlah kepada kita, idealnya kita tidak bisa langsung duduk di depan adobe dan membuat logo. Kita harus tau apa keinginan dari yang meminta dibuatkan logo, dan apa yang diinginkan sasarannya. Sama seperti proses empati, kita benar-benar paham apa yang dirasakn pengemis. Nah salah satu bagaimana memahami apa yang dibutuhkan sasaran desain adalah melakukan proses Customer Journey. 
Namun yang embuat seorang desainer berbeda adalah, desainer menjadi jembatan antara pihak pertama dan ketiga. Jika dalam pembahasan proses empati dan simpati hanya terjadi antara dua pihak, desainer melibatkan pihak ketiga. Desainer harus benar-benar tahu apa yang diinginkan Client, dan apa yang disukai oleh sasaran. Jadi menurut saya, Customer Journey tidak saja dilakukan untuk mencari tahu apa yang pantas untuk sasaran desain saja, namun juga untuk bahan negosiasi terhadap client yang meminta konsep desain kita.
 Jadi lebih baik jangan melabeli diri sebagai desainer kalau kalian baru sampai tahap simpati, namun cobalah untuk berempati untuk menjadi good desainer. Karena menurut Hoffman Empati adalah awal dari prilaku menolong. So be Empathic to be a Good Desainer.

Mungkin sedikit nggak nyambung tentang apa yang saya paparkan ini. Namun yang ingin saya sampaikan disini adalah, janganlah teman-teman berkacamata kuda. Maksud saya, sebagai mahasiswa desain jangan terpaku pada buku-buku desain saja. Cobalah sekali-kali mencari referensi dari keilmuan lain. Mungkin pembahasannya sangat berbeda namun tidak jarang juga apa yang dibahas memiliki satu benang merah. Seperti halnya Empati dan proses Customer Journey.


Salam, Mahasiswa Desain Galau





Sunday, October 13, 2013

Pelaut Cilik

Disebuah kerajaan kecil bernama Toroto yang sangat damai hiduplah kakak beradik bernama iko dan ito. Mereka hidup sendiri di sebuah rumah jamur kecil, setelah kepergian kakeknya. Namun tiba-tiba ada seekor naga buas yang menyerang kerajaan Toroto. Rumah iko dan ito hangus terbakar. Lalu mereka memutuskan untuk berlayar mengarungi samudra luas. Ditengah Smudra, hujan badai mengombang-ambingkan kapal iko dan ito. Setelah berjuang keras dan pantang menyerah, iko dan ito menemukan cahaya terang. Dan sampailah mereka di sebuah pulau kecil nan indah bernama pulai Amamumu.




Saturday, October 5, 2013

Cinta - Antara Dua Dunia

101 Hantu Nusantara terbitan Cendana Art Media kary Broky, Yudis dan Pak Waw kocak abis. Bagaimana enggak? Image hantu-hantu khas Indonesia diceritakan dan digambarkan dalam bentuk-bentuk yang lucu. Ini salah satu komik terfavoritku. Kenapa? Trio nekad (Broky, Yudis, Pak Waw) menggarap komik ini enggak asal. Based on observasi. Dan hebatnya hantu-hantu tidak menjadi semenyeramkan yang di film. Kita bisa melihat hantu dan setan-setan dalam perspektif yang berbeda.

http://slametux.blogdetik.com/files/2012/05/22913c494c7f012712996ba767958979_101-hantu-nusantara-slametux.jpg


Yang lebih mengejutkan lagi, sadar atu tidak di dunia perfilman saya mencium adanya gelagat para film creator membuat film yang mencoba melewati batas alam anatara hantu, setan atau makhluk gaib dengan manusia. Hal ini sudah bukan merupakan hal yang baru, kalau diperhatikan film-film vampir jaman dulu juga sudah banyak yang mengusung tema ini. Namun yang menarik sekarang adalah,  upaya untuk memanusiakan hantu atau sebaliknya. Sehingga batas antara dunia mereka dan duna kita menjadi semakin tipis. Melalui apa? Cinta.

Coba lihat Twilight, cerita tentang bagaimana vampir jatuh cinta kepada manusia dan akhirnya si manusia juga jatuh cinta kepada vampir. Bahkan di film itu juga ada makhluk legenda ",manusia serigala". Vampir merupakan sosok yang ditakuti di wilayah Barat. Film tentang vampir sebelumnya selalu memperlihatkan sisi kengerian dari vampir. Namun di Twilight saya melihat, sang film creator ingin menembus batas antara dunia mereka dengan dunia kita. Dan melalui motiv cinta. Dan taraaaaaam, tidak mustahil kedua dunia yang berbeda ini bisa bersinergi.

Oke mungkin sosok Vampir masih mungkin untuk digambarkan bersahabat. Karena memang vampir penampakannya mirip manusia dan mungkin lebih "ngganteng" dari hantu atau setan-setan lainnya. Ooo itu bukan lagi hal yang mengganjal. Siapa disini yang pernah main game atau nonton filmnya Residence Evil? Kalau kalian main gamenya dan menghayati pasti jantungan. Bagaimana tidak, makhluk-makhluk mengerikan menjijikan sering muncul tiba-tiba dan dengan beringasnya memakan otak manusia. (walaupun itu cuman game tetap saja bikin jantungan) Zombie selalu digambarkan sebagai makhluk yang mengerikan, karena mereka adalah jasad yang bangkit dari kubur. Mungkin zombie ter-unyu sepanjang abad adalah zombie-zombie di game Plant vs Zombie. Itupun para zombie masih diceritakan sebagai musuh dari manusia dan patut diberantas.

Namun semua tuduhan tentang makhluk malang bernama Zombie ini luntur seketika. Malam itu saya dan teman sekamar menonton film (yang menurutku kocak, geblek, tapi kece) Warm Bodies. Warm Bodies menceritakan tentang sebuah negara yang terkena virus zombie, dan pada akhirnya negara itu harus rela berbagi wilayah dengan para zombie. Hiiiiiiiiyyyyyy. Di film ini para zombie tidak digambarkan semengerikan zombie di Residence Evil, namun tetap ngeri. Dan lagi-lagi yang menghubungkan dunia para zombie dan manusia adalah cinta. Konflik terjadi ketika Si Zombieganteng bernama R jatuh cinta pada seorang sukarelawan muda (putri pimpinan militer) yang sedang mencari obat-obatan di teritorial para zombie. Dan R memakan otak pacar si cewek ini. Dari situlah R mengenali cewek itu dan tahu bagaimana harus PDKT dengan manusia. Oh God! Ini film sumpah bikin ngakak dan terharu. Hal yang unik lainnya adalah cerita bahwa para zombie ini bisa hidup kembali, dan perlahan menjadi manusia kembali ketika hatinya terpicu. Oleh apa? Cinta dan Lagi-lagi cinta. Pada akhirnya R menjadi zombie pertama yang pulih menjadi manusia.
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjXBU1fGHhJlEf55JlMRM6ghb3574gvq3kbCkQQOof2Q_xLOGSaOxwcSPXhEn99en08DsenYEwawXIOlRcqTuKwyFqRJp3AwUXiUY7QbaKctDiS4cem-qRtJag8kPdWq_VOAYx59sJ-FhD/s320/Warm-Bodies-poster-3.jpg

Kedua makhluk tadi (zombi dan vampir) secara fisik memiliki kesamaan dengan manusia. Mungkin lebih mudah untuk mereka dimasukkan kedalam dunia manusia. Sedangkan hantu dan setan di Indonesia? Bentuknya aneh-aneh dan mereka tidak memiliki bentuk fisik seperti manusia. Bagaimana bisa Pocong atau Kuntilanak berubah jadi ganteng? Siapa juga yang mau jatuh cinta sama Pocong atau Kuntilanak?

Dan pertanyaanku ini terjawab. Beberapa hari yang lalu teman sekamarku memberi rujukan film yang menurutku bagussss banget!!!! Film dari Jepang berjudul "Kazuka no Kanojo". Walaupun fokus film ini bukan tentang cinta dua makhluk yang berbeda namun ada tema itu di dalam film ini. Kazuka no Kanojo bercerita tentang bagaimana menjadi seorang guru di tingkat SMP. Uniknya tokoh untama dalam film ini Kamiyama Sensei, memiliki bakat khusus dapat berkomunikasi dan melihat dengan jelas hantu atau setan di dunia ini. Bahkan Kamiyama Sensei sering diikuti oleh setan-setan. Dan akhirnya dia bertemu dengan Akane. Roh hantu seorang guru yang dulunya mengajar di tempat Kamiyama Sensei mengajar.


Yang saya salut dari Jepang adalah menyederhanakan sosok hantu mereka yang nggak kalah ngeri dengan hantu di Indonesia, dan tidak memiliki potensi menjadi makhluk yang ngganteng. Hantu dan Setan di Jepang setipe dengan di Indonesia yaitu berbentuk roh. Bukan berbasis monster. Dalam film Kazuka no Kanojo akhirnya Kamiyama Sensei jatuh cinta kepada Akane. Namun karena mereka berbeda dunia mereka tidak bisa melakukan komunikasi secara fisik. Ini poin yang membedakan antara tipe hantu di Barat dan daerah Timur. Di barat makhluk-makhluknya memiliki jasad dan bisa melakukan komunikasi fisik. Namun tidak di Timur yang makhluk-makhluk mistisnya berupa Roh. Namun sang film creator dari Kazuka no Kanojo menangkap kelemahan ini menjadi nilai romantis tersendiri dalam memperjuangkan cinta. Sang hantu Akane akan selalu setia menunggu Kamiyama Sensei sampai meninggal. Dan Kamiyama Sensei terus mencintai Akane walaupun mereka tidak bisa bersentuhan sampai Kamiyama meninggal.

Itu tadi beberapa cerita dan upaya manusia untuk membuat makhluk-makhluk halus tidak dianggap mengerikan. Mulai dari komik hingga film. Mungkin memang wujud mereka mengerikan namun mereka juga makhluk hidup sama seperti kita. Jangan menilai atau memandang mereka sebelah  mata saja. Mungkin saja mereka juga memiliki sisi manusiawi seperti kita. Jadi bukan tidak mungkin nanti bakal ada film Indonesia yang judulnya Pacarku Pocong, atau Kuntilanak Jatuh Cinta?

Tuesday, August 27, 2013

Rindu Hangatmu

DIDAHU, begitu mereka menyebutnya. Tiga bersaudara yang menghabiskan waktu bersama-sama sepanjang liburan sekolah. Hanya saat liburan saja si Sulung Walin, anak ke dua Dombek dan si bungsu Tompel bisa berkumpul. Walin terlalu sibuk mengejar cita-citanya, sedangkan Dombek kini harus mulai membagi waktu dengan masa remajanya dan bermain dengan Tompel.


Mereka bertiga sedang asyik memperhatikan slide show foto-foto keluarga. Dombek tertawa lebar saat melihat foto Walin saat menangis di pangkuan Bapak dan Ibu. Walin pun membalasnya dengan tawa besar saat melihat Dombek dipeluk orang hutan di kebun binatang. Mereka berdua saling pandang dan tersenyum saat melihat foto mereka bersama bapak dan ibu memotong nasi kuning, saat kelahiran Tompel. tak terasa Walin dan Dombek asik sendiri.


Tompel hanya diam dan terheran-heran dengan tingkah kedua kakaknya. Maklum, umurnya baru genap lima tahun dan belum begitu mengerti. Suasana menjadi hening, Walin dan Dombek mendadak diam saat si bungsu Tompel bertanya


"Kak, fotoku mana? Kok Bapak Ibu gak foto-foto pas ada aku?"


Dombek hanya menatapku, seolah mendesakku untuk memberi jawaban atas semua ini. Walin diam, menghembuskan nafas panjang. Menatap ke arah Dombek dan menggeleng pelan.


Mereka berasal dari sebuah keluarga sederhana, yang dibangun atas dasar kasih dan komitmen dari sang Bapak dan Ibu serta seluruh anggota keluarga. Semua baik-baik saja, mereka selalu berkumpul pada saat sarapan, makan siang, makan malam. Mereka mencuci pakaian bersama, saat genting mereka hadapi bersama-sama. Namun lambat laun semua terasa berbeda. Begitu halus perubahan itu, sampai-sampai Si Bungsu Walin-pun tidak menyadari dan tidak tahu penyebabnya.


Rumah mungil yang tadinya ramai dan hangat diisi oleh lima orang, kini hanya diramaikan oleh tTiga bersaudara DIDAHU. Itupun hanya saat liburan saja. Walin sudah mengetahui hal ini pasti terjadi, dia sadar ada yang salah disini. Walaupun Walin tidak tahu persisya, karena dia lahir jauh setelah keluarga ini terbentuk oleh Bapak dan Ibunya. Itu yang membuat Walin diam, dia tidak bisa menyalahkan siapapun atas semua ini. Walin juga tidak punya cukup keberanian untuk mengutarakan keganjalan yang ia rasakan. Dan dia hanya diam, sampai si Tompel bergumam

"Foto-foto yuk kak, biar ada foto Tompel disitu. Biar nanti kalau bapak,ibu kak Walin dan kak Dombek lihat bisa ketawa-ketawa bareng."

Walin tersenyum ke arah Tompel dan mengangguk mantap. Dalam hatinya dia berjanji akan meluangkan waktunya lebih banyak untuk adik-adiknya. Tak perlu dia pusing mencari tahu penyebab semua ini, tak perlu dia merasa bersalah akan keadaan di rumah. Karena Dombek dan Tompel akan selalu bersamanya membangun kenangan-kenangan baru.

 Walaupun sebenaranya Walin tau, keadaan tak akan kembali seperti semula. Dan mungkin ada diantara mereka yang terluka karena ini. Namun Walin kembali menaruh harapan untuk mengembalikan kehangatan itu.

Salam, DIDADHU

NB: Sekarang Walin sedang diam dan teringat kehidupannya di tempat rantauan. Dia kangen.... mungkinkah teman-temannya merasakan hal yang sama? check this out :

1. Kangen ! Kangen ngumpul bareng - by Tika

2. iya Kangen :D, Sumpah, gue kangen sama teriakannya mas Mariyo Suniroh wkt ngelatih teater. "woii woiii woiiii, yang seriussssss cunguk" - Said Jahasan

3. Kangen, Kangen semua. Kangen ngumpul2 barengnya - Teh Gita

4. Kangen, kangen bakar2 ikan lele - Nadia Hanum

5. Kangen, kangen ngumpul sama latihan fisiknya - Mutia Fani

6. Yo kangen banget to. Kangen acara kafha yang selalu menggubrak kampus. trus moment2 yang tak terlupakan. - Hammam (Usrox)

7. Kangen lah. Kangen orang-orangnya sih - Milla

8. iya, hehe. Kangen Gathering Keluarga Kafha :D - Bara

9.  ya kangenlah, kangen semuanya dah. - Bang Ghaib

10.  Kangen kebersamaan nya saat ngmpul bareng sama pas lgi ad acara itu rame ramenya. - Kiki

11. Kangen nongkrong barengnya - Jaka 2009

12. Kangen, latihan teater dengan bahagia. Kebersamaan pas lg kemana gitu. - Rona

13. Kangen, ngumpul bareng-barengnya yang rame. - Karima 

14. Kangen. Kangen Andri Marno: kangen Tika yg dikatain camen-,-  - Marno

15. Kangen dong, kangen ngumpul sama makan-makanya - Farid K

Dari kawan-kawan, yang rindu akan hangatmu  kafha; laboratory for humanity and culture


Sunday, August 25, 2013

You are AWESOME when SMILE

Bahagia itu sederhana.
Bahagia nggak harus mahal.
Kebahagiaan ada ketika kita bisa berbagi.
Dan ketika kamu tersenyum, kamu telah membagi kebahagiaan kepada orang lain.
Terimakasih untuk orang-orang yang telah tersenyum dengan tulus.

Ricky Azmi
@Akselerasi | kafha; laboratory for humanity and culture









Ade Irawan
@Akselerasi | kafha; laboratory for humanity and culture 



Endarastya Sarah
@praAkselerasi | kafha; laboratory for humanity and culture



Ciayuri
@Akselerasi | kafha; laboratory for humanity and culture 




Reni Oktari
@Akselerasi | kafha; laboratory for humanity and culture



Eka Wenats W. & Sari Riantika D.
@Akselerasi | kafha; laboratory for humanity and culture  



Aa Saepudin
@Akselerasi | kafha; laboratory for humanity and culture  



Anggraeni Dwi W.
Wisuda Universitas Paramadina   














Monday, July 8, 2013

Tim Kece Kembang Kuning - Mahasiswa Mengabdi #1

"Rasanya baru kemarin"

Kalimat itu pasti sudah tidak asing di telinga kalian, namun memang itulah yang terjadi apabila kita menikmati setiap detik, menit, jam yang kita lalui.

Tepat tanggal 23 Juni 2013 aku dan tim IGTF bekerja sama dengan tim Mahasiswa Mengabdi diberangkatkan di Bogor untuk mengabdikan diri ke masyarakat. Jujur kata "mengabdi" terlalu berlebihan untukku, karena saat itu aku masih tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Tim Bogor dibagi ke beberapa kelompok kecil, dan aku bersama tiga orang lagi ditempatkan di Desa Kembang Kuning. Mereka dalah Dedy, Deya, Nur dari IPB. Perjalanan kami bisa dibilang tidak mudah, ketika tim lain sudah bergerak menjalankan tugas, kami masih terdiam di Mesh -tempat sementara sebelum dapat tempat tinggal- dan tak tahu apa yang harus dilakukan.


Namun semua itu berubah setelah kami menemukan POSDAYA Melati dan Mawar di desa Kampung Tegal , kelurahan Kembang Kuning. Semangat kami yang sempat meredup kembali menyala karena semangat dari Koordinator POSDAYA MELATI yaitu Ibu.Titi yang bisa dibilang "Kecil-kecil bom molotof" !! Bukan lagi cabe rawit. Beliau sangat semangat menjalankan program-program POSDAYA untuk pemberdayaan masyarakat. Dan inilah gambaran sesungguhnya dari "Pelita Bangsa" | "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa".

Bersama Bu.Titi dan sederet jajaran tim POSDAYA MELATI dan MAWAR kami menyelenggarakan lomba mewarnai dengan tema "Cintai Lingkungan". Kau tahu, disini aku menemukan fakta "Bangku universitas bertekuk lutut dihadapan kearifan dan pengalaman masyarakat desa". Mungkin kami yang notabene mahasiswa lebih unggul dalam bidang keilmuan, dan beberapa skill tertentu. Namun kami tidak bisa mengelak bahwa dengan modal itu saja tidak cukup untuk diaplikasikan ke masyarakat. Kearifan dan pengalamanlah yang bisa membawa kita dan masyarakat sukses maju kedepan.

Disini aku juga menemukan sosok "wonder woman" ! Bayangkan saja, ditengah penyuluhan - yang menurutku membosankan- Para WonderWoman ini msih bisa mencerna dengan baik materi yang disampaikan, dengan menggedong seorang bayi yang rewel, dan keadaan yang cukup panas. Dan ilmu yang mereka dapatkan bisa mereka serap dengan baik dan diaplikasikan dengan baik pula. Disisi lain aku dan mahasiswa pendamping bermain hp, foto-foto dan bahkan aku sempat tidur. *sengaja aku buka semua untuk kebaikan bersama*. Sungguh luar biasa semangat dari masyarakat.

Tepat detik ini, kami menginjak H+7, banyak hal yang telah kami lakukuan bersama-sama. Dibalik semua tingkah konyol timku dan sisi negatif kami -seperti yang aku sebutkan di atas. Kami tim Mahasiswa Mengabdi dan IGTF telah banyak menuai pelajaran dan memberi pelajaran dari dan untuk masyarakat desa. Semoga, kedatangan kami ini bisa memberi manfaat tidak hanya merepotkan saja hehe.

NB : Foto dokumentasi menyusul dikarenakan sinyal yang lemah di daerah Kembang Kuning, kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor