Sunday, November 7, 2010

Korupsi Untuk Kesejahteraan Rakyat?

Pelajaran Kewarganegaraan huh pelajaran yang paling aku benci. Why? Pertama karna aku gak suka ama gurunya, yang kedua pelajaran ini mbahasnya tentang politik. Dan menurutku politik itu gak ada ujungnya klo dibahas. Isinya trik,janji,dan saling menjatuhkan antar pejabat. Apa-apaan?? Itu sebabnya aku sebel mbahas pelajaran ini, ribet.
Tapi Kewarganegaraan minggu ganjil kemarin asik, bukan karena gurunya gak masuk, tapi karena satu pertanyaan dari Anggit. Waktu itu kami sedang membahas tentang system pemerintahan Indonesia yaitu presidensiel. Ternyata topic ini menarik rasa ingin tahu dari banyak siswa, terutama tentang kurang terbukanya pemerintah. Kita juga membahas masa pemerinthan dari presiden pertama ampe sekarang SBY. Pertanyaan dari Anggit cukup simple “Bu, saya mau Tanya. Pak Harto kan terkenal dengan kasus korupsinya, tapi kenapa ya waktu pemerintahan P.Harto masyarakat malah lebih makmur (ya kurang lebih begitu). Semua harga sembako murah, pembangunan un berkembang pesat. Kok bisa ya? Sedangkan saat ini kasus korupsi mulai diberantas tapi kok malah rakyat hidupnya susah sih bu?” Wow buset ni anak kepikiran juga ampe kesitu, tapi emang bener juga sih. “ Pertanyaan yang bagus Nggit. Sebenarnya masa sekarang itu adalah masa perbaikan dari masa-masa yang lalu. Dulu P.Harto dikenal sebagai bapak pembangunan. Tapi pernah nggak terpikir dari mana modal dana pembangunan didapat? Darimana lagi kalau bukan hutang. Jadi dulu P.Harto sering menghutang ke Negara lain, dari dana itu beliau salurkan ke pembangunan kesejahteraan rakyat. Tapi di balik itu semua P.Harto juga enggak luput dari nafsu korupsi. Nah sekarang ini pemerintah sedang berusaha melunasi hutang-hutang tempo dulu tanpa menghutang lagi. Ya jalan satu-satunya dengan pajak,menaikkan harga dll” jelas bu Jemi panjang lebar. “Nah sekarang buat kalian semua, calon penerus bangsa mau pilih yang mana? Hidup makmur tapi banyak hutang atau hidup sedikit susah tapi hutang-hutang terlunasi?” Tanya bu Jemi. “Ya hidup makmur tapi banyak hutang, toh yang mikir masalah hutang Negara kan pemerintah, presiden. Yang penting sembako murah cari kerja mudah” aku main nyeplos.
Sontak seisi kelas ketawa dan kebanyakan dari mereka setuju. Bu Jemi menatap tajam kearahku, haduuu satu lagi daftar perbuatan tidak menyenangkan atas nama Dian Inabhimata di benak Bu Jemi.
“Berarti sama aja kayak Korupsi untuk kesejahteraan rakyat ya?” ceplos anggit. Bel berbunyi semua murid bubar. Sebenarnya masih ada satu pertanyaan yang membayang di benakku. Presiden dalam menjalankan tugasnya pasti ka nada badan pengawasnya, nah kenapa dulu P.Harto korupsi bisa gak ketahuan. Apa karma saking pinternya P.Harto sembunyi atau saking lengopnya badan pengawas, atau mereka semua itu saling melindungi? Mana kita tau, P.Harto telah tiada, gak ada gunanya juga kita menelusur semua ini ntar malah dikenai UU perbuatan tidak menyenangkan. Huh aku paling sebel UU ini, keliatan banget ini UU yang ditujukan buat pemerintah.

No comments:

Post a Comment