Monday, August 8, 2011

Chapter 2 : Amiiiiiin……. Yakin???


Lagi-lagi aku harus mengalami kejadian yang menurut orang lain aneh karena ketidaktahuanku. Kali ini berhubungan dengan kata “amin”. Sebelumnya aku pernah membaca bahwa amin itu artinya yakin. Oke hal itu sangat masuk akal, karena setiap kita selesai berdoa pasti mengucap kata amin yang mungkin artinya kita meyakini isi doa yang kita ucapkan. (ini pemikiran saya)
Setiap kali shalat tarawih sang imam membacakan doa yang panjang dengan bahasa arab yang aku tidak tahu apa artinya. Doa itu biasa diucapkan di sela-sela dua rakaat. (di daerahku shalat tarawih sebeas rakaat. Dua rakaat berturut-turut lalu witir tiga rakaat). Hampir semua makmum meng-amini doa dari sang imam dan mayoritas tangan mereka menengadah ke atas kecuali aku. Aku cuma diam dan terkadang celingukan mencari sosok imam yang membacakan doa, dengan harapan usai tarawih aku ingin bertanya arti doa yang panjang itu. Setelah kusadari ternyada beberapa makmum memperhaikan tingkahku yang aneh dan akhirnya seorang mbah-mbah (sekitar 50 tahun) menegurku.
Embah : “nduk imam lagi maca doa kok ora diamini malah meneng karo plirak-plirik.” (nak, imam sedang membaca doa kenapa tidak diamini malah celingukan?”
Aku : “la anu mbah, kulo mboten ngertos arti doane nopo. Dadi mboten wantun mengamini, mbok mangkeh doane elek kulo seng tibo payah.” (iya anu mbah, saya tidak tau arti doanya apa. Jadi tidak berani mengamini takun kalau doanya jelek.)
Embah : “seng jenenge doa kui yo mesti isine apik, ora mungkin njeblosake seng elek-elek. Teko diamini wae daripada celingukan ora ana genahe ngono.” (yang namanya doa itu pasti baik. Diamini saja daripada kamu celingukan enggak jelas)
Aku : “nuwun sewu mbah, mbah ngertos artinipun doa wau?” (maaf sebelumnya, embah tau arti doa tadi apa?)
Embah : “ jan, bocah saiki senenge ngeyel!! Kon muni amin wae angel… aku yo ora ngerti tapi seng mesti dongane becik nduk” (anak jaman sekarang ngeyel!! Disuruh mengamini saja susah.. saya juga tidak tau artinya apa, tetapi pasti doa itu baik nak”).
Aku diam dan mengalah karena imam mulai melanjutkan ke rakaat berikutnya. Tetapi dalam benakku, aku masih belum bisa menerima kebiasaan embah tadi, mengamini sesuatu yang tidak aku tahu. Bagaimana bisa meyakini doa yang aku tidak tau apa artinya, kalau ternyata doanya jelek gimana? Dan kalaupun doanya baik, berarti sama saja berdoa kosong karena kita tidak benar-benar berdoa dan mengamini, melainkan mengikuti budaya “amiiiiiiiiiin” saja.

Nb : monggo yang mau kasih saran atau koreksi mohon comentnya…

3 comments:

Anonymous said...

jan, bocah saiki senenge ngeyel!!

hahaha, enaknih sambil kerja bisa ada hiburan gini. sumpah aku ngakak Ian baca ini,

Skdar koreksi aja amin=percaya [kalo amiiin artinya beda lg, apalagi imin jauh beda lg. hehee]

"1. أَمِيْنٌ (a: pendek, min: panjang), artinya ‘orang yang amanah atau terpercaya’.

2. أٰمِنْ (a: panjang, min: pendek), artinya ‘berimanlah’ atau ‘berilah jaminan keamanan’.

Ketika shalat, kita tidak boleh membaca “Amin” dengan dua cara baca di atas.

3. آمِّيْنَ (a: panjang 5 harakat, mim: bertasydid, dan min: panjang), artinya ‘orang yang bermaksud menuju suatu tempat’.

Ada sebagian ulama yang memperbolehkan membaca “Amin” dalam shalat dengan bentuk bacaan semacam ini. Demikian keterangan Al-Wahidi. Imam An-Nawawi mengatakan, “Ini adalah pendapat yang sangat aneh. Kebanyakan ahli bahasa menganggapnya sebagai kesalahan pengucapan orang awam. Beberapa ulama mazhab kami (Mazhab Syafi’i) mengatakan, ‘Siapa saja yang membaca ‘Amin’ dengan model ini dalam shalatnya maka shalatnya batal.’” (At-Tibyan fi Adab Hamalatil Qur’an, hlm. 134)

4. أٰمِيْنَ (a: panjang 2 harakat karena mengikuti mad badal, min: panjang 4–6 harakat karena mengikutimad ‘aridh lis sukun, dan nun dibaca mati), artinya ‘kabulkanlah’. Inilah bacaan “Amin” yang benar.

Allahu a’lam."

abhimata said...

woh beda lagi ya.... berarti yang bener aamiiiin.. gitu rin? (banyak huruf menggambarkan panjang harakat hehe)

Anonymous said...

ea begitulah...hehehee

berbagi yuk kesini. hehe http://iseng2xngeblog.wordpress.com/

Post a Comment