Friday, November 25, 2011

WOLESSS.. dan Nikmati Hidupmu

Mahasiswa baru, baru merasakan dikejar tugas. Baru merasakan begadang tiap hari. Baru merasakan indahnya waktu tidur. Baru merasakan kesulitan biaya yang luar biasa. Baru merasakan kehidupan pergaulan yang begitu bebas. Baru benar benar merasakan, "Oh ini yang namanya hidup mandiri". Culture shock itu pasti ada di setiap mahasiswa baru. Semua itu sudah cukup membuat kita merasa penat, stress dan tertekan. Trus apa kita mau diam saja dan mengikuti alur kepenatan itu? mengalah pada keadaan? Atau kita coba untuk lari dari itu semua dengan aksi bolos, gak ngerjain tugas, main-main dan hura hura? Tidak juga.

Woles buka berarti Males. Tetapi dalam mengerjakan tugas dan menjalani kegiatan perkuliahan jangan dibawa beban juga. Kebanyakan dari temanku di sini, dia begitu takut akan kelanjutan kuliahnya. Contohnya ketika kita mengerjakan tugas janganlah kamu terlalu memikirkan "haduh hasilnya bagus gak ya? Dibandingkan tugas teman-teman [unya aku oke gak ya? Kira-kira hasilu ini dapet nilai berapa ya? kompeten gak ya?". Buang semua pikiran itu. "I never work for the number". Nikmati apa yang sedang kamu kerjakan, tak usah memikirkan hasilnya. Kalau kamu bisa menikmatinya dan bekerja nyaman dan maksimall didalamnya, insyaAllah nilai bagus akan mengikuti.

Target bukanlah OBSESI. Boleh kita menentukan target kedepan (itu harus) tapi jangan sampai terjerumus menjadi emosi. Target digunakan untuk pengingat kita agar tidak melenceng dari jalur uyang sudah ditentukan. Dan supaya kita tetap semangat dalam belajar. Jangan jadikan target itu beban. Keberhasilan itu bukan berarti sudahkah kita memenuhi target, tetapi sudahkah kita bekerja maksimal untuk memenuhi target itu.

Bersaing bukan untuk bermusuhan. Pernah saya mendengar "Dian, sekarang kamu yang menang. Aku kalah" kaget mendengar itu dari teman lamaku. Apa maksutnya? perasaan aku gak pernah taruhan atau balapan sepeda sama tu anak. Ternyata eh ternyata, selama ini (dari sd sampai sekarang) dia menganggapku sebagai saingan dalam belajar (lebih tepatnya saingan nilai dan ranking). Waw kaget... padahal semenjak SMA kita sudah berpisah tetapi dia masih saja memantauku sampai sejauh itu. Ya mungkin sekarang dia kurang beruntung sehingga belum bisa mendapatkan unversitas yang dia inginkan. Dari cerita di atas, terkadang tanpa sadar sikap-sikap seperti itu akan menambah bebean pikiran kita, dan menghambat kita untuk berkembang. Yang lebih parah, terkadang ada orang yang dengan ela hati mencatat semua nilai2ku (bukan karena baik tapi untuk keperluan dia) ya ampun segitunya. Takut banget sih nilaimu kesaing. Sampai terkadang ada pula yang terlalu jahat, sampai-sampai ketika aku bertanya tentang materi atau yang menyangkut mata kuliah dianya dengan sengaja lupa supaya aku nggak bisa dapet info itu. Subhanalloh ya segitunya, buat teman teman yang masih seperti itu coba deh rubah pola pikir kamu. kalau kamu seperti itu terus kamu gak bakal berkembang, yang ada kamu tambah stress memikirkan nilai nilai sainganmu hahahhaa.

so keep WOLES, tapi jangan Males. heheheh

No comments:

Post a Comment