Thursday, July 15, 2010

Purwokerto, 15 Juli 2010

Suara mendengun itu sangat amat mengganggu keleleapanku di pagi hari. Arrgh serasa ada benda yang di gosok-gosokkan ke sepotong kaca dan menghasilkan bunyi "nggiiiieeet ngiiieet". Aku terpaksa membuka mata yang sudah hampir 8 jam tertutup oleh dinginnya malam. Huuuuaaaahhheeem dengan malas aku beranjak duduk. Suara itu masih saja iseng menggangguku. Kucari-cari asal suara itu, sinyal dari telingaku menyebar ke seluruh pelosok kamar kos. Wahahahahaha sudah kuduga tak salah lagi
, kualihkan pandanganku ke arah jam dinding. Tepat jam satu siang, saatnya makan siang. Miseri terpecahkan suara itu ternyata suara perutku sendiri yang selama satu jam mengaum peranda LAPAR. Bergegas aku menuju arah pintu hijau, keluar dan terdiam. Suasana kos sepi bagai kuburan di saat subuh (masalahnya kalau subuh seannya udah pada selesai pesta). "Kemana pergi anak-anak? Girinx,Dini pada kemana tu anak?" gumamku. Kucoba mengetuk pintu kamar Girinx. Suara besar berat bergumam singa betina yang mengaum manja. Kuambil beberapa kesimpulan :
1. di baru saja erbangun dari mimpi indah
2. dia kelaparan sama seperti aku
3. dia sedang merintih kesakitan akibat rambutnya terjepit diantara rumitnya kuncir (pernah si kejadian kayak gini)
Setelah aku memasuki ruangan sakralnya wahahaa trnyata dia juga baru saja menyelesaikan ritual "sadarkan diri dari mimpi". "Tung !! (panggilan akrabku) dah makan belum??" aku mulai mewawancarainya. Dan tepat seperti dugaanku dia jg belum makan. Kuraih handphoneku di kamar kupesan satu tempe penyet khas "Sinoji" warung makan depan sekolah. Sambil menunggu pesanan aku melamun seperi yang biasa aku lakukan. Belum lama aku termenung datanglah seorang wanita seumuranku yang memang sudah ak asing lg. Yaps itu mbak Devi kekasih mas Zen. Dia mengajakku ke kontrakan dan disinilah aku dilanda dilema.
1. pengen ke kontrakan tentunya wat hotspotan
2. gimana nasib makan siangku? perutku?

Dengan kecepatan berpikir ala Shikamaru salah satu tokoh di kartun Naaruto yang IQ nya 200 lebih. Back to topic! Akhirnya keputusanku jatuh tuk pergi ke kontrakan, dan aku menghabiskan separuh hari di tempat yang mengerikan dan menyenangkan itu.

No comments:

Post a Comment