"Jangan injakkan kakimu di tanah airku kalau kamu tak mengenali bahasaku"
by : Chiko -seniman batik tulis.
Pagi ini di kelas Bahasa Indonesia, kami kedatangan tamu dari Korea. Empat mahasiswa bernama, Kim, Bura, Han, dan Choe (maaf apabila da kesalahan penulisan). Aku masuk kelas, meletekkan tas ransel di kursi barisan depan seperti biasa. Mereka tidak begitu menarik bagiku.
Bu Syafitri, dosen bahasa Indonesia sedang asik mengobrol dengan mereka.Satuhal yang membuatku tertarik tetap berada di kelas ini. Disini aku melihat, bangsa kita belum percaya diri dengan identitas bangsa sendiri. KOk bisa? Yaps, Bu Safitri saja sebagai dosen bahasa indonesia menggunakan bahasa inggris untuk berkomunikasi dengan mahasiswa Korea. Sampai kapan kita harus terus menyesuaikan bahasa kita dengan turis? Kenapa tidak mereka saja yang menyesuaikan bahasa dengan kita?
Suasana kelas menjadi sedikit aneh. Ini wajar. AKu mengerti dan bisa menerima kalau kami harus sedikit melambatkan tempo berbicara. Tapi untuk mengganti bahasa Indonesia menjadi Bahasa Inggris aku menolak.
Mahasiswa Korea datang untuk belajar bahasa Indonesia. Seharusnya kita tetap menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai contoh pembelajaran bagi mereka. Justru dengan begitu, mereka akan lebih cepat belajar menyesuaikan.
Miris ketika kelas Bahasa Indonesia, didalamnya menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Bukan untuk kebutuhan studi, melainkan untuk menyesuaikan dengan turis-turis itu. Bukan salah mereka yang berkunjung ke negara kita. Kitalah yang harus memulai. CIntai, banggalah dengan identitas negaramu. Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi? Turis? Jangan sampai kita harus ke Belanda atau ke tetangga untuk mendalami bahasa Indonesia. Bangun, Bangkit kawan !
4 comments:
Satuhal => satu hal
disini => di sini
study =>studi
kenapa gak ganti jadi kelas English aja. salah kelas tuh si ibu. coba mereka di ajak ngobrol dengan bahasa indonesia, bila mereka taka paham baru beri pengertian dengan english jangan langsung beri penjelasan dengan bahasa inggris, ia gitu.
Terimakasih koreksinya... malu nih kasih kritik masalah penggunaan bahasa Indonesia ternyata saya sendiri mash menggunakan bahasa Inggris di penulisan artikel ini hehehhe
makasih komennya.
eheheheh ekstrem bro. awalnya memang diajak ngobrol dengan bahasa indonesia tapi mereka kurang mengerti... kalau aku yang menghadapi turis itu, tetap akan bertahan pake bahasa indonesia tapi diimbangi bahasa tarsan kali ya heheh
Post a Comment