Tuesday, August 27, 2013

Rindu Hangatmu

DIDAHU, begitu mereka menyebutnya. Tiga bersaudara yang menghabiskan waktu bersama-sama sepanjang liburan sekolah. Hanya saat liburan saja si Sulung Walin, anak ke dua Dombek dan si bungsu Tompel bisa berkumpul. Walin terlalu sibuk mengejar cita-citanya, sedangkan Dombek kini harus mulai membagi waktu dengan masa remajanya dan bermain dengan Tompel.


Mereka bertiga sedang asyik memperhatikan slide show foto-foto keluarga. Dombek tertawa lebar saat melihat foto Walin saat menangis di pangkuan Bapak dan Ibu. Walin pun membalasnya dengan tawa besar saat melihat Dombek dipeluk orang hutan di kebun binatang. Mereka berdua saling pandang dan tersenyum saat melihat foto mereka bersama bapak dan ibu memotong nasi kuning, saat kelahiran Tompel. tak terasa Walin dan Dombek asik sendiri.


Tompel hanya diam dan terheran-heran dengan tingkah kedua kakaknya. Maklum, umurnya baru genap lima tahun dan belum begitu mengerti. Suasana menjadi hening, Walin dan Dombek mendadak diam saat si bungsu Tompel bertanya


"Kak, fotoku mana? Kok Bapak Ibu gak foto-foto pas ada aku?"


Dombek hanya menatapku, seolah mendesakku untuk memberi jawaban atas semua ini. Walin diam, menghembuskan nafas panjang. Menatap ke arah Dombek dan menggeleng pelan.


Mereka berasal dari sebuah keluarga sederhana, yang dibangun atas dasar kasih dan komitmen dari sang Bapak dan Ibu serta seluruh anggota keluarga. Semua baik-baik saja, mereka selalu berkumpul pada saat sarapan, makan siang, makan malam. Mereka mencuci pakaian bersama, saat genting mereka hadapi bersama-sama. Namun lambat laun semua terasa berbeda. Begitu halus perubahan itu, sampai-sampai Si Bungsu Walin-pun tidak menyadari dan tidak tahu penyebabnya.


Rumah mungil yang tadinya ramai dan hangat diisi oleh lima orang, kini hanya diramaikan oleh tTiga bersaudara DIDAHU. Itupun hanya saat liburan saja. Walin sudah mengetahui hal ini pasti terjadi, dia sadar ada yang salah disini. Walaupun Walin tidak tahu persisya, karena dia lahir jauh setelah keluarga ini terbentuk oleh Bapak dan Ibunya. Itu yang membuat Walin diam, dia tidak bisa menyalahkan siapapun atas semua ini. Walin juga tidak punya cukup keberanian untuk mengutarakan keganjalan yang ia rasakan. Dan dia hanya diam, sampai si Tompel bergumam

"Foto-foto yuk kak, biar ada foto Tompel disitu. Biar nanti kalau bapak,ibu kak Walin dan kak Dombek lihat bisa ketawa-ketawa bareng."

Walin tersenyum ke arah Tompel dan mengangguk mantap. Dalam hatinya dia berjanji akan meluangkan waktunya lebih banyak untuk adik-adiknya. Tak perlu dia pusing mencari tahu penyebab semua ini, tak perlu dia merasa bersalah akan keadaan di rumah. Karena Dombek dan Tompel akan selalu bersamanya membangun kenangan-kenangan baru.

 Walaupun sebenaranya Walin tau, keadaan tak akan kembali seperti semula. Dan mungkin ada diantara mereka yang terluka karena ini. Namun Walin kembali menaruh harapan untuk mengembalikan kehangatan itu.

Salam, DIDADHU

NB: Sekarang Walin sedang diam dan teringat kehidupannya di tempat rantauan. Dia kangen.... mungkinkah teman-temannya merasakan hal yang sama? check this out :

1. Kangen ! Kangen ngumpul bareng - by Tika

2. iya Kangen :D, Sumpah, gue kangen sama teriakannya mas Mariyo Suniroh wkt ngelatih teater. "woii woiii woiiii, yang seriussssss cunguk" - Said Jahasan

3. Kangen, Kangen semua. Kangen ngumpul2 barengnya - Teh Gita

4. Kangen, kangen bakar2 ikan lele - Nadia Hanum

5. Kangen, kangen ngumpul sama latihan fisiknya - Mutia Fani

6. Yo kangen banget to. Kangen acara kafha yang selalu menggubrak kampus. trus moment2 yang tak terlupakan. - Hammam (Usrox)

7. Kangen lah. Kangen orang-orangnya sih - Milla

8. iya, hehe. Kangen Gathering Keluarga Kafha :D - Bara

9.  ya kangenlah, kangen semuanya dah. - Bang Ghaib

10.  Kangen kebersamaan nya saat ngmpul bareng sama pas lgi ad acara itu rame ramenya. - Kiki

11. Kangen nongkrong barengnya - Jaka 2009

12. Kangen, latihan teater dengan bahagia. Kebersamaan pas lg kemana gitu. - Rona

13. Kangen, ngumpul bareng-barengnya yang rame. - Karima 

14. Kangen. Kangen Andri Marno: kangen Tika yg dikatain camen-,-  - Marno

15. Kangen dong, kangen ngumpul sama makan-makanya - Farid K

Dari kawan-kawan, yang rindu akan hangatmu  kafha; laboratory for humanity and culture


No comments:

Post a Comment